Tuesday, November 24, 2009

Istilah Pemetaan

Advokasi.
Sebuah proses berkelanjutan yang bertujuan mengubah perilaku, kebijakan dan hukum dengan cara mempengaruhi orang dan organisasi melalui kekuasaan, sistem dan struktur diberbagai tingkatan guna memperbaiki kondisi mereka yang terkena dampak.

Atribut
Lambang atau simbol (Sumber. Cut Meurah R, Wangsa Jaya, dan Yuli Katarina, 2006).

Basic Map (Peta Dasar)
Peta induk, yang dihasilkan dari survey langsung di lapangan dan dilakukan secara sistematis (Sumber. Cut Meurah R, Wangsa Jaya, dan Yuli Katarina, 2006).

Bencana
Suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri (ISDR, 2004/diterjemahkan oleh Eko Teguh Paripurno) .

Data Spasial
Data yang memiliki aspek keruangan atau bereferensi geografis (Sumber. Cut Meurah R, Wangsa Jaya, dan Yuli Katarina, 2006).

Digitasi
Proses konversi data analog menjadi data digital yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu digitasi manual dengan digitizer dan digitasi pada layar monitor (Sumber. Cut Meurah R, Wangsa Jaya, dan Yuli Katarina, 2006).

Global Positioning System (GPS)
Sebuah sistem navigasi yang berbasiskan satelit yang berjumlah 24 buah dan juga dipandu oleh stasiun-stasiun pengendali yang berada diseluruh pelosok bumi. Nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (NAVigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System), selanjutnya hanya disebut GPS saja. Alat ini dapat menentukan posisi (longitude dan latitude) dan juga ketinggian (altitude). Pertama kali digunakan oleh militer sampai tahun 1995, selanjutnya juga digunakan dikalangan sipil.

Grid
Kisi-kisi atau jaring.

Hazard (Ancaman/Bahaya)
Merupakan suatu kejadian, baik karena alam,ulah manusia, atau kompleks, yang mempunyai kemungkinan untuk menyebabkan kerusakan dan kerugian terhadap hidup dan kehidupan, harta kekayaan dan lingkungan

Kajian Risiko/Risk Assessment
Merupakan proses untuk menentukan perilaku dan gejala risiko dengan menganalisa potensial bencana dan mengevaluasi kondisi kerentanan yang dapat menyebabkan kerugian dan kerusakan baik pada manusia, harta benda, lingkungan fisik maupun sosial (ISDR, 2002/diterjemahkan oleh Eko Teguh Paripurno).

Kapasitas/Capacity
Sumberdaya, cara, kekuatan yang memungkinkan daya tangkal dan daya tahan suatu masyarakat terhadap hazard.

Kerentanan/Vulnerability
Kumpulan maupun rentetan keadaan yang menurunkan daya tangkal suatu masyarakat terhadap hazard.

Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (KBBM)
Program pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk mengambil inisiatif dan tindakan-tindakan meminimalkan dampak bencana yang terjadi di lingkungannya. Program ini bersifat partisipatif dan merupakan pendekatan lintas-sektoral melalui langkah-langkah mitigasi yang diarahkan pada pengurangan kerentanan fisik, lingkungan, kesehatan dan sosial-ekonomi, serta sebab-sebab yang tidak terduga lainnya.

Kontur
Daris khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama (Sumber. Cut Meurah R, Wangsa Jaya, dan Yuli Katarina, 2006).

Koordinat Geodetis
Sistem koordinat ruang (tiga dimensi) dari satu titik yang dibangun oleh dua unsur geodetis yaitu unsur lintang dan bujur (Sumber. Cut Meurah R, Wangsa Jaya, dan Yuli Katarina, 2006).

Legenda
(1). Bagian dari peta (atau lembaran tambahan) yang menerangkan arti symbol pada peta.
(2). Perwakilan suatu titik/garis/poligon/ warna di dalam peta yang mewakili apa yang ada di dunia nyata.

Metode
Dapat dilihat sebagai cara yang umum dengan menggunakan media dan kombinasinya dalam kaitannya dengan kegiatan tertentu. Sebuah metode dapat dikatakan sebagai (tidak harus) bagian dari metodologi. Contoh dari metode adalah lokakarya, diskusi kelompok, kunjungan lapangan, perangkingan prioritas dll. (elemen PRA) (Sumber. Leeuwis, 2004).

Metodologi
Pada dasarnya satu atau lebih rangkaian langkah, prosedur dan aktivitas yang telah ditetapkan. Pada setiap langkah dapat menggunakan satu atau lebih metode. Metodologo biasanya dikenal dalam sebuah label atau singkatan, mis.PRA (Sumber: Leeuwis, 2004).

Participatory Rural Appraisal (PRA)
Adalah penilaian/pengkajian/penelitian (keadaan desa) secara partisipatif. PRA merupakan cara yang digunakan dalam melakukan kajian untuk memahami keadaan/kondisi desa dalam berbagai aspek dengan melibatkan peran aktif/partisipatif masyarakat secara penuh agar masyarakat pedesaan dapat meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri sehingga mampu membuat rencana dan tindakan. PRA menggunakan berbagai alat, misalnya: kalender musim, diagram kelembagaan, riwayat sejarah desa, pemetaan spot dan potong lintang dll.

Potong Lintang/Transect
Survey dengan menggunakan cara melintasi area secara garis lurus, biasanya bertujuan memetakan atau mencatat informasi sepanjang lintasan. Potong lintang biasanya dilakukan untuk menginventaris sumberdaya (sumber: IAPAD), sedangkan dalam kegiatan KBBM/Pertama untuk menginventarisir komponen HVC.

Pemetaan Partisipatif
Pemetaan dengan memberikan peluang kepada masyarakat lokal (local community) untuk melaksanakan sendiri kegiatan pemetaan dengan bantuan fasilitator. Bantuan fasilitasi dapat berbentuk diskusi kelompok (Sumber. Cut Meurah R, Wangsa Jaya, dan Yuli Katarina, 2006).

Pengetahuan Lokal/Kearifan Lokal
Adalah sekumpulan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki masyarakat, sehingga memungkinkan mereka mendapatkan kekayaan alam mereka. Biasanya pengetahuan dan keterampilan ini mereka miliki dengan cara turun temurun dari generasi sebelumnya, namun individu-individu dari masyarakat tersebut dalam tiap generasi mengadaptasikan dan menambahkan pengetahuan ini sebagai penyesuaian yang konstan untuk merubah kondisi sekitar dan lingkungannya” (sumber. IKDM, 1998).

Penginderaan jarak jauh (Inderaja)
Proses pengumpulan informasi mengenai kebumian dari jarak yang jauh. Misalnya pengumpulan data yang didapat melalui satelit auat pemotretan udara (sumber. IAPAD).

Peta
Merupakan suatu cara penyajian grafis untuk menampilkan sebagian atau seluruh permukaan bumi pada suatu bidang datar dengan menggunakan suatu skala, metode dan sistem proyeksi tertentu. Penyajian grafis ini berbentuk dua dimensi yaitu berupa kertas atau monitor komputer.
Dalam buku Panduan Teknis Pendakian Gunung karya Hendri Agustin, 2006, ada beberapa definisi baku peta, yaitu, peta adalah:
(1)Gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diproyeksikan dalam dua dimensi pada bidang datar dengan metode dan perbandingan tertentu.
(2)Sebuah gambar daerah yang dapat dibayangkan seolah-olah kita melihat daerah tersebut dari udara. Gambar-gambar pada peta memperlihatkan adanya hutan, lapangan, jalan, sungai, kota dll.

Peta Risiko
Peta (baik digital maupun non-digital) yang berbasiskan pada pengkajian ancaman, kerentanan dan kemampuan yang ada di daerah rawan bencana dengan melibatkan masyarakat setempat dalam pelaksanaannya Peta ini memuat kemungkinan, frekuensi, durasi dan/atau kekuatan ancaman.

Risiko
Dalam rumus matematis, risiko dinyatakan sebagai R=HXV/C (R=risiko, H=Hazard/Ancaman, V=Vulnerability/kerentanan, C=Capacity/kapasitas/kemampuan).

Skala Peta
Adalah perbandingan jarak mndatar antara 2 titik pada peta terhadap jarak mendatar di lapangan (Hendri Agustin, 2006). Skala peta 1.50.000 berarti jarak 1 cm pada peta sama dengan 500 m di dunia nyata. Nama lain skala adalah “Kendar”.

Satuan Siaga Bantuan Berbasis Masyarakat (Sibat)
Anggota masyarakat yang menyatakan diri menjadi relawan PMI dan bersedia mendarmabaktikan waktu, tenaga, dan pikiran mereka. Mereka memotivasi dan menggeerakan masyarakat di lingkungannya agar mampu melakukan upaya-upaya kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana di desa/kelurahan (sumber. PMI).

Sistem Koordinat Kartesius
Sistem koordinat bidang datar (bidang peta) dari suatu titik yang dibangun oleh dua unsur koordinat, yaitu unsur absis (X) dan unsur ordinat (Y) (Sumber. Cut Meurah R, Wangsa Jaya, dan Yuli Katarina, 2006).

Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sebuah sistem komputer yang didisain untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan menganalisa data/ informasi spasial dan data atribut.

Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP)
Merupakan sebuah metode hasil “kawin silang” antara TIG dan PRA (Participatory Rural Appraisal) yang dilakukan dengan menggunakan tata cara yang umum/ sederhana. Outputnya adalah sebuah produk peta yang dapat digunakan oleh semua kalangan dan level untuk pengambilan keputusan dan komunikasi risiko.

Tekhnologi Informasi Geografis (TIG).
Seperangkat komputer (harware & software), tekhnik dan data geografis yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, edit, query, mengolah, menganalisa dan/atau menampilkan informasi yang terkait dengan data geografis (spasial). Contoh TIG. SIG, GPS, dan satelit/ pesawat penginderaan jarak jauh (inderaja).

Download This Page

Saturday, November 14, 2009

Foto PKL di Suramadu



















Ilmu Ukur Tanah

Ilmu Ukur Tanah adalah ilmu yang mempelajari pengukuran perhitungan beda tinggi, luas , jarak suatu area.

Ilmu ukur tanah biasa menggunakan alat pengukuran seperti Pita Ukur, Theodolite, Waterpass, EDM,dan bahkan alat terbaru dan canggih yaitu GPS dan alat perpaduan antara theodolite dan EDM yang bernama Total Station.

Dengan berkembangnya zaman makin mudah kita melakukan pengukuran dan perhitungan ukur tanah, mungkin kalau dulu kita melakukan perhitungan beda tinggi menggunakan selang (rata air) yang melakukannya misal dalam skala yang besar membutuhkan waktu lama dan terlalu rumit sekarang sudah ada alat waterpass. Memiliki prinsip sama seperti selang (rata air) waterpass memiliki banyak keunggulan. Selain penggunaannya yang praktis,waterpass dapat melakukan pengukuran dalam bidang yang lebih luas.




Penggunaan Total Station pada pengukuran Suramadu Bridge oleh CIC (Consortium Indonesian Contractor( PT. Adhi Karya, PT. Wijaya Karya, PT. Waskita, PT. Hutama Karya)


Waterpass




Friday, November 13, 2009

Kartografi

Kartografi (pembuatan peta) adalah studi dan praktek untuk membuat peta atau globe. Peta tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran komputer sudah merevolusionerkan kartografi. Banyal peta komersial yang bermutu sekarang dibuat dengan perangkat lunak pembuatan peta yang merupakan salah satu di antara tiga macam utama; CAD (desain berbatuan komputer), GIS (Sistem Informasi Geografis), dan perangkat lunak ilustrasi peta yang khusus.

Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh berada dalam interface domain bidang ilmu geografi dan geomatika. Geografi merupakan disiplin ilmu yang berorientasi pada pemecahan masalah dalam kerangka interaksi manusia dengan lingkungannya, yang dicirikan oleh penggunaan tiga pendekatan sekaligus, yaitu pendekatan spasial, ekologis, dan kompleks wilayah. Geomatika suatu bidang kajian baru yang mengintegrasikan berbagai macam disiplin ilmu yang berhubungan dengan masalah perolehan, penyimpanan/ dokumentasi, perbaikan kualitas, pengolahan, analisis, pemodelan, penyajian, dan penyebarluasan (diseminasi) berbagai macam informasi spasial. Program studi Kartografi dan Penginderaan Jauh secara praktis diharapkan dapat menghasilkan sarjana S-1 yang siap bekerja dan mengembangkan diri di bidang survei, pemetaan dan pemodelan spasial untuk pengelolaan sumberdaya dan lingkungan hidup.

Pemetaan Digital

Pemetaan Tanah Digital (PTD) atau Digital Soil Mapping adalah cabang baru yang merupakan Ilmu tanah terapan.

PTD dapat didefenisikan sebagai penciptaan dan pengisian sistem informasi tanah dengan menggunakan metode-metode observasi lapangan dan laboratorium yang digabungkan dengan pengolahan data secara spatial ataupun non-spatial. Metode PTD menggunakan variabel-variable pembentuk tanah yang dapat diperoleh secara digital (misalnya remote sensing, digital elevation model, peta-peta tanah) untuk mengoptimasi survai tanah di lapangan. Tujuan PTD adalah menggunakan variabel-variable pembentuk tanah untuk menprediksi sifat dan ciri tanah keseluruhan area survai dalam Sistem Informasi Geografis.

Dengan kata lain PTD adalah proses kartografi tanah secara digital. Namun PTD bukan berarti mentransformasikan peta-peta tanah konvensionil menjadi digital. Proses PTD menggunakan informasi-informasi dari survai tanah lapangan digabungkan dengan informasi tanah secara digital, seperti citra (image) remote sensing dan digital elevation model.

Dinandingkan dengan peta tanah konmvensional, dimana batas-batas tanah digambar secara manual berdasarkan pengalaman surveyor yang subyektif. Namun dalam PTD teknik-teknik automatis dalam Sistem Informasi Geografis digunakan untuk menproses informasi-informasi tanah dengan lingkungannya.

Wednesday, November 11, 2009

KARTOGRAFI

Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan peta (Prihandito, 1989). Dalam kaitannya dengan survei arkeologi, pembahasan mengenai kartografi pada bab ini tidak langsung dikaitkan dengan ilmu dan teknik pembuatan peta, tetapi lebih berkaitan dengan pemanfaatan peta yang sudah dipublikasikan untuk kepentingan survei. Ulasan tentang teknik pemetaan secara garis besar sudah dibahas dalam Bab II.

Mengingat peta termasuk sebagai perlengkapan utama dalam kegiatan survei arkeologis, maka bab ini selain membahas pemanfaatan peta untuk survei arkeologis, juga akan membahas tentang jenis-jenis peta dan teknik pembacaan peta. Pemanfaatan peta yang dikemukakan dalam bab ini dapat melengkapi �Pengumpulan Informasi untuk Interpretasi� yang dijelaskan di Bab IV dan survei situs arkeologis yang dijelaskan di Bab VII, VIII, dan IX.

Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kuliah ini (akhir pertemuan VIII) mahasiswa akan dapat menggunakan peta yang sudah diterbitkan untuk keperluan survei arkeologis.



PENYAJIAN

1. Pengenalan Jenis-jenis Peta

Peta dapat diklasifikasikan menurut jenis, skala, fungsi, dan macam persoalan (maksud dan tujuan). Ditinjau dari jenisnya peta dapat dibedakan menjadi dua, yaitu peta foto dan peta garis. Peta foto adalah �peta yang dihasilkan dari mosaik foto udara / ortofoto yang dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda� (Prihandito 1989: 3). Peta ini meliputi peta foto yang sudah direktifikasi dan peta ortofoto. Adapun peta garis adalah �peta yang menyajikan detil alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan� (Prihandito 1989: 3). Peta ini terdiri atas peta topografi dan peta tematik.

Ditinjau dari skalanya, peta dapat dibedakan menjadi peta skala besar (1:50.000 atau lebih kecil, misalnya 1:25.000) dan peta skala kecil (1:500.000 atau lebih besar). Adapun menurut klasifikasi berdasarkan fungsi, terdapat tiga macam peta, yaitu:

� Peta umum, yang antara lain memuat jalan, bangunan, batas wilayah, garis pantai, dan elevasi. Peta umum skala besar dikenal sebagai peta topografi, sedangkan yang berskala kecil berupa atlas;

� Peta tematik, yang menunjukkan hubungan ruang dalam bentuk atribut tunggal atau hubungan atribut; dan

� Kart, yang didesain untuk keperluan navigasi, nautical dan aeronautical (Prihandito 1989: 3-4).



Adapun peta yang dapat diklasifikasikan menurut macam persoalan (maksud dan tujuan), antara lain meliputi: peta kadaster, peta geologi, peta tanah, peta ekonomi, peta kependudukan, peta iklim, dan peta tata guna tanah (Prihandito 1989: 4).

Di antara macam-macam peta peta tersebut, yang sering digunakan dalam survei arkeologi adalah peta topografi. Peta topografi adalah peta yang menampilkan, semua unsur yang berada di atas permukaan bumi, baik unsur alam maupun buatan manusia, sehingga disebut juga peta umum. Unsur alam antara lain meliputi: relief muka bumi, unsur hidrografi (sungai, danau, bentuk garis pantai), tanaman, permukaan es, salju, dan pasir (Prihandito 1989: 23; Hascaryo dan Sonjaya 2000: 10).


Adapun unsur buatan manusia di antaranya adalah: sarana perhubungan (jalan, rel kereta api, jembatan, terowongan, kanal), konstruksi (gedung, bendungan, jalur pipa, jaringan listrik), daerah khusus (daerah yang ditanami tumbuhan, taman, makam, permukiman, lapangan olah raga), dan batas administratif (Prihandito 1989: 22; Hascaryo dan Sonjaya 2000: 10). Tinggalan-tinggalan arkeologis atau bersejarah seperti bangunan megalitik, candi, gereja, dan reruntuhan bangunan kuna, seringkali juga ditampilkan dalam peta topografi (lihat McIntosh, 1986: 44). Selain menyajikan data keruangan, peta topografi juga memuat data non-keruangan, antara lain grid, graticul (garis lintang dan bujur), arah utara, skala, dan legenda (keterangan mengenai simbol-simbol yang digunakan pada peta) (Prihandito 1989: 117-120; Hascaryo dan
Sonjaya 2000: 10; lihat gambar V.1).

2. Pemanfaatan Peta

Peta topografi dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, serta dapat digunakan sebagai peta dasar (base map) dalam pembuatan peta tematik, seperti peta arkeologi dan peta turis (lihat Prihandito 1989: 17). Dalam survei arkeologi, peta topografi berguna untuk memperoleh gambaran umum tentang wilayah yang diteliti. Dalam kondisi tertentu, misalnya medan survei yang terlalu berat, peta yang sudah ada dapat dipakai untuk memplotkan temuan arkeologis. Pemetaan tersebut, meskipun hanya bersifat sementara, sangat efektif untuk menyimpan dan menyelamatkan data arkeologis (Hascaryo dan Sonjaya 2000: 1).

Data dari peta topografi yang diambil untuk membuat peta arkeologi hanya satu atau dua unsur saja, tergantung dari skala dan tujuan pembuatan peta arkeologi itu. Data tersebut digunakan sebagai latar belakang penempatan dan orientasi secara geografis. Selain peta topografi, yang dapat digunakan sebagai peta dasar antara lain adalah foto udara, peta geologi, dan peta administratif (Hascaryo dan Sonjaya 2000: 10). Besar skala peta dasar yang dibutuhkan untuk membuat peta arkeologi tergantung pada luas wilayah yang akan dipetakan, yaitu:

wilayah seluas provinsi memerlukan peta dasar berskala 1:100.000 sampai dengan 1:250.000;

wilayah seluas kabupaten memerlukan peta dasar berskala 1:50.000 sampai dengan 1:100.000;

wilayah setingkat kecamatan, desa, atau situs memerlukan peta dasar berskala 1:10.000 sampai dengan 1:25.000 (Wasisto 1998, dikutip dalam Hascaryo dan Sonjaya 2000: 10).

Latihan

Berdasarkan peta topografi yang tersedia, berikan penjelasan tentang:

nomor grid peta

besar skala

data arkeologis yang dimuat dalam peta

nama tempat (toponim) yang menurut anda berkaitan dengan sejarah, peristiwa, kegiatan, atau status sosial tertentu.

Rangkuman

Pengertian kartografi secara luas adalah ilmu dan teknik pembuatan peta.

Peta topografi adalah peta yang menampilkan semua unsur yang berada di atas permukaan bumi, baik unsur alam maupun buatan manusia.

Peta topografi disebut juga peta umum atau peta dasar, dan dari peta ini dapat diciptakan peta tematik, seperti peta arkeologi.








Sekilas UGM



Tugu Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada







Graha Shaba Pramana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Geodesy

Geodesi memiliki 2 misi keilmuan, yaitu misi yang bersifat keilmuan (Scientific) dan misi praktis (practical).

Misi Keilmuan Geodesi adalah : a) menentukan besar (size) dan bentuk (shape) bumi, b) studi medan gayaberat bumi, dan c) studi geodinamika (rotasi bumi, pasang surut atau tide dan gerakan lempeng).

Misi Praktis Geodesi
1. Penentuan Posisi titik-titik di bumi (positioning), dilakukan dengan jalan pengukuran-pengukuran baik secara terestris maupun extra terestris
2. menggambarkan bumi dalam wujud peta (mapping) untuk dasar
3. penyajian informasi kebumian (geo-information) dan analisis keruangan (geo-analysis) atau geomatika

Model Bumi
Topografi : bentuk nyata bumi yang dapat diraba. Terdiri atas daratan (gunung dan lembah) dan lautan merupakan wujud nyata bumi yang sesungguhnya.
Geoid : Muka laut rata-rata yang sulit diraba. Para ahli mendefinisikan Geoid adalah bidang equipotensial gaya berat yang berimpit dengan permukaan laut rata-rata atau mean sea level yang tidak terganggu.
Ellipsoid : Model matematik atau model normal atau model teoritis yang tidak bisa diraba. Memiliki bentuk yang tidak teratur, ellips yang berotasi pada sumbu pendeknya.

Peta

Peta adalah gambar permukaan bumi sebagian atau seluruhnya pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi peta tertentu.

Klasifikasi Peta
- atas dasar jenisnya
- atas dasar skalanya
- atas dasar fungsinya

Dibagi atas dasar dan jenis
- peta garis
- peta foto
- peta Digital

Dibagi atas dasar skala
- peta skala besar
- peta skala menengah
- peta skala kecil

Peta atas dasar fungsi dapat dibagi menjadi
- peta umum = berisi informasi topografi secara umum.
- peta tematik = menampilkan atribut tunggal. contoh : peta geologi, peta seismik, dll.

Hakekat dan tujuan pembuatan peta
- Sebagai salah satu sistem komunikasi melalui mata antara pembuatan peta dengan pengguna peta.

Peta merupakan alat untuk
- melaporkan
- memperagakan
- analisis spasial
- interrelasi obyek secara keruangan

Tujuan
- komunikasi informasi yang bersifat spasial
- menyimpan informasi spasial
- analisis spasial untuk berbagai keperluan,misal perhitungan jarak ,luas ,voleme.

Saturday, November 7, 2009

Cadastral Survey*

Cadastral Survey is an operational program within the Bureau of Land Management, Department of the Interior whose mission and focus includes:

* Performing legal boundary surveys for the Federal Government. This includes consultation and boundary determination expertise for USFS, Park Service, Corps of Engineers, BIA, Fish and Wildlife Service, Bureau of Reclamation, etc
* Steward of PLSS records for all active Public Land States, descendant from original General Land Office, or the GLO, the creators of the Public Land Survey System.
* A 215 year history of getting the job done and practical innovation.
* Currently maintains offices in Alaska, Arizona, California, Colorado, GCDB Denver, Eastern States, Idaho, Montana, Nevada, New Mexico, Oregon, Utah , Washington D.C. and Wyoming.
* Produces and maintains the primary land tenure records: the survey field notes and plats.
* Is a leader in developing spatial data as a basis for National Land Information System. This includes a large data collection efforts which is underway, known as the GCDB or Geographic Coordinate Data Base Project. This is the largest project in the world for development of records based geographic spatial framework.

So fine, but what is Cadastral really? The term comes from Latin base term Cadastre referring to a registry of lands. So actually Cadastral Surveying is surveying having to do with determining and defining land ownership and boundaries. Seems like a pretty boring thing perhaps? Well a lot of people think surveys are relatively unimportant until they find they have located many hundreds of thousands of dollars of improvements, buildings, etc. on someone else's land. Suddenly the value of knowing where your land is comes into perspective.

The practice of finding boundaries is neither a purely legal process, nor a purely scientific process. It is something in between with a twist. The boundary surveyor in finding an old survey must be cognizant of the legal description of the land and any conflicts which may affect it. This involves not only knowledge but skills in research and investigation. Then the surveyor must be part archeologist to find physical evidence of previous surveys and occupation on the ground. Throughout the process the surveyor must understand the concepts of good measurements to find and describe what is found, and be able to interpret it's relationship to the record. In the end those that do it well find it can be rewarding and fun, sort of as mathematical detective work, with archeology, dendrology, geology and paralegal aspects thrown in. So we sometimes use the old saying "Land Surveying" is both an art and a science.

Introduction to Geomatics

A Definition of Geomatics.

It has been said that geomatics is many things to many people, but it is generally accepted as the science and technology of acquiring and managing information about our world and its environment. The name geomatics emerged several years ago in Canada. The term represents the rapidly changing and expanding world of land information management, which consists of measuring, mapping, geodesy, satellite positioning, photogrammetry, computer systems, remote sensing, information systems, environmental visualisation and computer graphics. Land information management also includes the various stages of data acquisition, manipulation, display and management. As you can see it takes a lot of words to explain what it is all about, hence the word geomatics. The word has been adopted by several international bodies including the International Standards Organisation (ISO), so it is here to stay. The bit of geomatics that this Plane Surveying subject is particularly concerned with is the measurement component, also known as surveying.
So what is surveying?

'Land surveying' has been defined as the art and science of determining the position of natural and artificial features on, above or below the earth's surface; and representing this information on paper plans, as figures in report tables or on computer based maps. This definition however would be seen as a very narrow view of what is encompassed by surveying today. The definition of surveying is changing, to reflect the applications of surveying techniques and the impact that the introduction of computer technology has had on the more traditional aspects of the discipline. It is certainly very different to the public perception of a 'surveyor' as 'somebody who stands next to the road looking through that telescope thingy and waves their arms about'.

Surveying science has a very long and distinguished history, dating at least back to the 'rope stretchers' of Babylonia and the Egyptian dynasties. The development of the principles of geometry, astronomy and time still forms the foundation on which current surveying knowledge is built. Today 'surveyors' use satellites to image the earth's environment, use different satellites for navigation and precise position fixing, use computer visualization techniques for mapping, micro-computer controlled equipment for measuring the earth's surface and information systems to present and analyse data about land and land usage. But, the underlying core of knowledge for all of this sophistication is the mathematics of geometry.

Geomatics Employment

Geomatics Employment

The GISjobs.ca Geomatics Employment web site provides people with online tools to help find GIS, Remote Sensing, CAD, and Mapping related jobs by connecting employers with qualified job seekers. Our site has always been and still is free for both job seekers and employers. Some of the recommended sites and resources may require some basic fees, but we still focus on the free and more proven ones.

Most of the our Internet audience falls into two broad categories, those whom are graduates that have finished (or are in the middle of finishing) their GIS or Geomatics education or training, and Geomatics professionals who are further building their career. And of course there are also some that have been effected by the hard economic times that many regions have been recently experienced.

Our specialized Geomatics employment based site has been put together by Geomatics professionals that have all been part of those categories at one point during their career. And we are all aware that the Internet has changed the way we now search for employment, however it has changed both in good ways but unfortunately also some bad ways. While there are several great online web resources, the web also can result with job seekers spending hours sorting through the several useless sites and content that clutters the Internet, instead of actually focusing on the main goal of finding work.

The GISjobs.ca web site has been gone through some changes and we appreciate everybody's patience and support that they have continued to give us. Our site was one of the first sites that focused on Canadian GIS jobs allowing grads to create a free profile and add their resume. We still offer that free service but have separated the resume and job posting section into a separate site. Our new script allows us to bring a more secure and powerful tool, to better help people with their careers. The resume posting engine still offers all of our free services plus it now includes international Geomatics jobs.

If you have not already done so, may we recommend that surf on over to our other web site to sign up for a free online Canadian Geomatics account, and to remember that if you want more exposure to sign up for all three sections, the Canadian Geomatics, American Geomatics and the European Professionals. So now there are two great web resources to help promote GIS & Geomatics jobs in Canada. GISjobs.ca & GoGeomatics.net
Where should you start?

Well you could Post your resume, check out Canadian GIS companies, search on one our recommended Employment based sites that are also recommended by us or you could also check out some of the other best job board sites or have your resume posted to several employment based web sites with a One-Stop Resume Posting to Over 75 Career Sites.

About Geomatics

Overview

Geomatics is fairly new, the term was apparently coined by B. Dubuisson in 1969. It includes the tools and techniques used in land surveying, remote sensing, Geographic Information Systems (GIS), Global Navigation Satellite Systems (GPS, GLONASS, GALILEO, COMPASS), photogrammetry, and related forms of earth mapping. Originally used in Canada, because it is similar in French and English, the term geomatics has been adopted by the International Organization for Standardization, the Royal Institution of Chartered Surveyors, and many other international authorities, although some (especially in the United States) have shown a preference for the term geospatial technology.

A good definition can be found on the University of Calgary's web page titled "What is Geomatic Engineering?":

"Geomatics engineering is a modern discipline, which integrates acquisition, modelling, analysis, and management of spatially referenced data, i.e. data identified according to their locations. Based on the scientific framework of geodesy, it uses terrestrial, marine, airborne, and satellite-based sensors to acquire spatial and other data. It includes the process of transforming spatially referenced data from different sources into common information systems with well-defined accuracy characteristics."

Similarly the new related field hydrogeomatics covers the geomatics area associated with surveying work carried out on, above or below the surface of the sea or other areas of water. The older term of hydrographics was too specific to the preparation of marine charts and failed to include the broader concept of positioning or measurements in all marine environments.

A geospatial network is a network of collaborating resources for sharing and coordinating geographical data, and data tied to geographical references. One example of such a network is the GIS Consortium's effort to provide "ready global access to geographic information" in a framework named the Open Geospatial Network.

A number of university departments which were once titled surveying, survey engineering or topographic science have re-titled themselves as geomatics or geomatic engineering. An example of this is the Department of Civil, Environmental and Geomatic Engineering at University College London.

The rapid progress, and increased visibility, of geomatics since 1990s has been made possible by advances in computer technology, computer science, and software engineering, as well as airborne and space observation remote sensing technologies.

The field of geomatics may include:

* geodesy
* surveying
* mapping
* positioning
* navigation
* wireless location
* cartography
* remote sensing
* photogrammetry
* airborne and terrestrial laser scanning
* geographic information systems
* Global Positioning System
* geospatial
* hydrography
* digital terrain modelling
* networks

Applications

Applications areas include:

* the environment
* land management and reform
* urban planning
* subdivision planning
* infrastructure management
* natural resource monitoring and development;
* coastal zone management and mapping
* archaeological excavation and survey for GIS applications
* disaster informatics for disaster risk reduction and response
* Air Navigation Services[1]
* Biomedical Imaging

See also

* Archaeological field survey

External links

* Geomatics and Surveying International Forum
* Geomatics at the Open Directory Project
* e-Geomatics
* CentroGeo
* Geomatic Technologies
* Society of Geomatics for Land Surveyors
* Teleparc centre: the geomatics centre of the Gers Chamber of Commerce and Industry

International organizations

* International Association of Geodesy
* International Federation of Surveyors
* International Society of Photogrammetry and Remote Sensing

Professional/licensing bodies

* The Royal Institution of Chartered Surveyors
* The Association of Ontario Land Surveyors

Geomatics engineering

Geomatics engineering is a rapidly developing discipline that focuses on spatial information (i.e. information that has a location). The location is the primary factor used to integrate a very wide range of data for viewing and analysis. Geomatics engineers apply engineering principles to spatial information and implement relational data structures involving measurement sciences, thus using geomatics and acting as spatial information engineers. Geomatics engineers manage local, regional, national and global spatial data infrastructures.

Geomatics is a new term incorporating the older field of surveying along with many other aspects of spatial data management. Following the advanced developments in digital data processing, the nature of the tasks required of the professional land surveyor has evolved and the term surveying alone does not any more describe the whole range of tasks that the profession deals with. As our societies become more complex, information with a spatial position associated with it becomes more critical to decision-making, both from a personal and a business perspective, and also from a community and a large-scale governmental viewpoint.

Therefore, the geomatics engineer can be involved in an extremely wide variety of information gathering activities and applications. Geomatics engineers design, develop, and operate systems for collecting and analyzing spatial information about the land, the oceans, natural resources, and manmade features. Geomatics engineering applications include integrating science and technology from both new and traditional disciplines:

* Geodesy, also called geodetic science
* Cartography, computer and digital mapping
* Remote sensing, photogrammetry (photogrammetric mapping)
* Land information systems (LIS)
* Real Property boundary determination
* Hydrography, navigation, topographic and spatial computing
* Surveying (including land, cadastral, aerial, mining and engineering surveying)
* Construction layout, route design
* Image understanding and computer aided visualization
* Computer-aided design (CAD)
* Geographic information systems (GIS), geographic information science, and geoinformatics
* Global Positioning System (GPS) or Global Navigation Satellite Systems (GNSS)
* Applications programming
* Project management

The more traditional land surveying strand of geomatics engineering is concerned with the determination and recording of boundaries and areas of real property parcels, and the preparation and interpretation of legal land descriptions. The tasks more closely related to civil engineering include the design and layout of public infrastructure and urban subdivisions, and mapping and control surveys for construction projects.

Geomatics engineers serve society by collecting, monitoring, archiving, and maintaining diverse spatial data infrastructures. Geomatics engineers utilize a wide range of technologically advanced tools such as digital theodolite/distance meter total stations, Global Positioning System (GPS) equipment, digital aerial imagery (both satellite and air-borne), and computer-based geographic information systems (GIS). These tools enable the geomatics engineer to gather, analyze, and manage spatially related information to solve a wide range of technical and societal problems.

Geomatics engineering is the field of activity that integrates the acquisition, processing, analysis, display and management of spatial information. It is an exciting and new grouping of subjects in the spatial and environmental information sciences with a broad range of employment opportunities as well as offering challenging pure and applied research problems in a vast range of interdisciplinary fields.

In different schools and in different countries the same education curriculum is administered with the name surveying in some, and in others with the name geomatics engineering. While these occupations were at one time often taught in civil engineering education programs, more and more universities include the departments relevant for geo-data sciences under informatics, computer science or applied mathematics. These facts demonstrate the breadth, depth and scope of the highly interdisciplinary nature of geomatics engineering.

Definition Geoid

Definitions Geoid

The one gravity equipotential surface of particultural interest is that which best approximates the (mean) sea level over the whole earth. It is called geoid.

Friday, November 6, 2009

About me

it's me....
Andhika Blue Beans






Geomatics Person in UGM

Praktek photo1


Theodolite Fennel Kassel
made in Jerman
Teknik D3 Geomatika UGM






Praktek Ilmu Ukur Tanah 1
geomatics person...







Nur Andy show time whith theodolite...








Tauffanur see target...





Sigit play whith theodolite

theodolite description

DEFINISI Theodolite

Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).
Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º.
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.

Pengertian
theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan.
1. bagian bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yang menyanggah suatu tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat pengunci limbus.

2. bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari – jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus, cek info lainnya di jual lingerie. Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360° atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.

3.bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.









Theodolit dibagi atas dasar beberapa hal :

1. Atas dasar konstruksi sumbu I-nya (sumbu vertical)
Theodolit Repetisi (sumbu ganda)
Theodolit Reiterasi (sumbu tunggal)
2. Atas dasar tingkat ketelitiannya
Ø Theodolit Presisi (Type T3/ Wild)
Ø Theodolit Satu Sekon (Type T2 / Wild)
Ø Theodolit Spuluh Sekon (Type TM-10C / Sokkisha)
Ø Theodolit Satu Menit (Type T0 / Wild)
Ø Theodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern)

3. Atas dasar bacaan lingkaran
Berupa garis lurus dan nonius, dengan ciri-ciri antara lain bacaan terbuka/langsung, walaupun ada pula yang tertutup, lingkaran dibuat dari metal.
Mikrometer, dangan ciri-ciri menggunakan sistem optis, lingkaran terbuat dari bahan t embus sinar, sistem bacaannya ada yang tunggal ada pula yang koinsiden.
Digital, (manual,dan elektronik) digital manual dan digital elektronik. Macam Theodolit menurut sistem bacaannya:
Ø Theodolite sistem baca dengan Indexs Garis
Ø Theodolite sistem baca dengan Nonius
Ø Theodolite sistem baca dengan Micrometer
Ø Theodolite sistem baca dengan Koinsidensi
Ø Theodolite sistem baca dengan Digital

4. Atas dasar kegunaannya
Theodolite bangunan
Theodolite stadia (engineer)
Theodolite presisi









GAMBAR KONSTRUKSI THEODOLITE
Konstruksi instrument theodolite ini secara mendasar dibagimenjadi 3 bagian, lihat gambar di bawah ini








Dari konstruksi dan cara pengukuran, dikenal 3 macam theodolite :
1.Theodolite Reiterasi
Pada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap.
Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci plat nonius. Theodolit yang di maksud adalah theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem)

2.Theodolite Repetisi
Pada theodolite repetisi, plat lingkarn skala mendatar ditempatkan sedemikian rupa, sehingga plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung poros sebagai sumbu putar.
Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci lingkaran mendatar dan sekrup nonius.
Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapt diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak.
Akibatnya dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0º, dapat ditentukan kearah bdikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke dakm jenis ini adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 (Zeiss)


3. Theodolite Elektro Optis
Dari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya antara theodolite optis dengan theodolite elektro optis sama. Akan tetapi mikroskop pada pembacaan skala lingkaran tidak menggunakan system lensa dan prisma lagi, melainkan menggunkan system sensor. Sensor ini bekerja sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang elektromagnetis). Hasil pertama system analogdan kemudian harus ditransfer ke system angka digital. Proses penghitungan secara otomatis akan ditampilkan pada layer (LCD) dalam angka decimal.




FUNGSI BAGIAN – BAGIAN THEODOLITE


1.Pembantu Visir : Berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu membantu mengarahkan teropong ke target , untuk membantu pembidikan secara kasar.
2.Lensa Obyektif : Berfungsi untuk menangkap bayangan obyek / target .Lensa positif yang memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil
3.Klem Sumbu II : berfungsi untuk pengunci sumbu II
4.Sumbu II : Berfungsi sebagai poros perputaran teropong terhadap sumpu putar horizontal.
5.Nivo Teropong : Digunakan untuk membentuk garis bidik mendatar. Pada kebanyakan theodolite yang baru, nivo teropong sudah tidak ada lagi.
6.Ronsel Lensa Tengah : berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem limbus dikunci (membantu menepatkan bidikan ke target).
7.Reflektor Sinar : berfungsi untuk menangkap cahaya dan memantulkannya ke mikroskop pembacaan lingkaran horisontal, sehinga bisa terbaca
8.Microskop Bacaan Lingkaran Horisontal A : berfungsi sebagai tempat pembacaan arah horizontal.
9.Klem Horisontal : berfungsi sebagai klem pembuka atau pengunci lingkaran horizontal.
10.Skrup Penggerak Halus Alhidade Horisontal : berfungsi menggerakkan teropong arah horisontal dengan perlahan pada saat klem horisontal dikunci
11.Penggerak Halus Limbus : berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem limbus dikunci (membantu menepatkan bidikan ke target).
12.Skrup Penyetel ABC : berfungsi untuk menyeimbangkan nivo kota guna pembuatan sumbu I vertikal.
13.Plat Dasaran / Tatakan : sebagai plat penyangga seluruh bagian alat
14.Kepala Statif : merupakan bagian dari statif. Tempat dudukan pesawat Theodolite.
15.Kaki Statif : bagian dari statif. Alat yang digunakan untuk berdirinya pesawat Theodolite.Bagian bawahnya berbentuk lancip,berfungsi supaya kaki statif menancap ke tanah dengan kuat agar pesawat tidak jatuh.
16.Penggantung Unting – unting : Digunakan untuk memasang tali unting-unting.
17.Baut Instrumen : Pengencang antara pesawat theodolite dan statif
18.Nivo Alhidade Horisontal : digunakan untuk membuat sumbu I vertical secara halus, setelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak.
19.Skrup Koreksi Nivo Alhidade Horisontal : berfungsi menyeimbangkan nivo Alhidade horizontal.
20.Mikroskop pemb. Lingkaran Horisontal B : Mikroskop yang digunakan untuk membaca sudut lingkaran horisontal
21.Skrup Penggerak Halus Vertikal berfungsi menggerakkan teropong arah vertikal secara perlahan pada saat klem teropong dikunci.
22.Lensa Okuler : Lensa negatif sebagai lensa mata.
23.Ring Pelindung Diafragma : berfungsi sebagai pelindung diafragma
24.Mikroskop pembacaan Lingkaran Vertikal : tempat pembacaan Iingkaran vertikal.
25.Tabung Sinar : membantu menyinari Iingkaran vertikal
26.Piringan Lingkaran Vertikal : Adalah piringan dari metal atau kaca tempat skala lingkaran. Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade vertical.
BAGIAN – BAGIAN DARI THEODOLIT

Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :

1. Bagian atas, terdiri dari
o Teropong / Teleskope
o Nivo tabung dan Nivo kotak
o Sekrup Okuler dan Objektif
o Sekrup Gerak Vertikal
o Sekrup gerak horizontal
o Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal
o Sekrup pengunci teropong
o Sekrup pengunci sudut vertical
o Sekrup pengatur menit dan detik
o Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal

Teropong / telescope
digunakan untuk membidik atau mengamati benda yang jauh agar terlihat dekat,jelas dan besar.Teropong teodoli menggunakan prinsip Kepler, yaitu terdiri dari lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negative sebagai lensa mata atau okuler,yang bertindak sebagai loupe.Lensa obyektif memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil.Bayangan ini digunakan sebagai benda oleh lensa okuler untuk selanjutunya bayangannya menjadi diperbesar,dekat dan terbalik.

Nivo tabung dan Nivo kotak
Nivo teropong digunakan untuk membuat garis bidik mendatar.

Lingkaran skala tegak / vertical
Adalah piringan dari metal atau kaca tempat kaca tempat skala lingkaran.Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade vertical

Sumbu mendatar ( sb. II )
Adalah sumbu perputaran teropong yang disangga oleh dua tiang penyangga kiri dan kanan.

Klem teropong dan Penggerak Halus
Klem teropong digunakan untuk memmatikan gerakan teropong,sedangkan skrup penggerak hakus digunakan untuk gerakan halus

Alhidade Vertikal dan Nivo
Digunakan untuk melindungi piringan vertical dan nivo alhidade vertical digunakan untuk mengatur mikroskop pembacaan lingkaran vertical.

Visir kasar
Berfungsi untuk membidik obyek dengan cara kasar

Bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.

2. Bagian Tengah, terdiri dari
a)Penyangga bagian atas

b)Kaki penyangga sumbu II (sumbu mendatar)
Pada teodolit yang baru(optis) kaki penyangga sumbu mendatar berisi prisma-prisma pemantul sinar pembacaan lingkaran horizontal

c)Sekrup micrometer

d)Sumbu tegak ( sb. I )

e)Nivo(tabung) alhadide horizontal
Nivo alhadide horizontal digunakan untuk membuat sumbu I vertikal secara halus,setelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak.kadang-kadang nivo kotak juga berdekatan dengan nivo tabung,artinya terletak pada alhadide horizontal,namun ada pula yang berada pada tribach atau kiap.
f)Sekrup gerak horizontal

g)Piringan lingkaran horizontal
Merupakan tempat skala horizontal,terbuat dari metal dan kaca. Pada teodolit reoitisi lingkaran ini terpisah dari tribach dan dapat diatur kedudukannya, sedang pada teodolit reiterasi menjadi satu dengan tribach dan posisinya tetap.
h)Alhidade horizontal
Merupakan pemersatu dari kaki penyangga sumbu II dan pelindung lingkaran horizontal

i)Klem dan penggerak halus alhadide horizontal
Seperti halnya pada teropong,klem ini dipakai untuk mematikan gerakan sumbu I (sumbu tegak),dan gerakan halus dilakukan dengan memutar skrup penggerak halus alhadide horizontal

j)Klem dan Penggerak halus limbus
Klem dan penggerak halus limbus hanya ada pada teodolit repitisi(sumbu ganda),digunakan untuk mengatur kedudukan piringan horizontal.

k)Mikroskop pembacaan lingkaran horizontal
Pada alat yang baru(optical theodolite),mikroskop pembacaan lingkaran horizontalnya dijadikan satu dengan pembacaan lingkaran vertikal,dan untuk pembacaan yang lebih teliti,dilengkapi dengan skrup micrometer.
Bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari – jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus. Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360° atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.


3. Bagian Bawah terdiri dari

o Statif / Trifoot
o Tiga sekrup penyetel nivo kotak
o Unting – unting
o Sekrup repitisi
o Sekrup pengunci pesawat dengan statif


SISTEM ATAU SUMBU POROS PADA THEODOLITE

Sejarah Theodolite

Sejarah THEODOLITE


Sebelum ke Theodolite, instrumen seperti geometris persegi dan berbagai kalangan lulus dan semicircles telah digunakan untuk memperoleh secara vertikal atau horisontal sudut pengukuran. Itu hanya soal waktu sebelum seseorang menempatkan dua pengukuran perangkat dalam satu instrumen yang dapat mengukur kedua sudut secara bersamaan. Gregorius Reisch menunjukkan sebuah instrumen dalam lampiran dari bukunya Margarita Philosophica, dia yang diterbitkan di dalam Strasburg 1512. ini dijelaskan dalam lampiran oleh Martin Waldseemüller, sebuah topographer Rhineland dan peta, yang menjadikan perangkat ini di tahun yang sama . Waldseemüller instrumen yang disebut-Nya polimetrum.

Pertama kemunculan kata “teodolit” ditemukan dalam survei buku J geometris praktek bernama Pantometria (1571) oleh Leonard Digges, yang telah diterbitkan anumerta oleh anaknya, Thomas Digges. etimologi dari kata tersebut tidak dikenal. Bagian pertama Baru latin theo-delitus mungkin berasal dari bahasa Yunani ?ea?µa?, “tiba-tiba ke atas atau cari perhatian”, tetapi bagian kedua lebih banyak menimbulkan teka-teki dan sering dikaitkan dengan sebuah variasi d???? tdk seperti seorang sarjana, yang berarti “jelas “atau” jelas “.

Ada beberapa kebingungan tentang instrumen yang nama pada awalnya diterapkan. Beberapa mengidentifikasi awal theodolite azimut sebagai instrumen saja, sedangkan yang lain sebagai menentukan altazimuth instrumen. Dalam Digges buku, nama “theodolit” dijelaskan alat untuk mengukur sudut horisontal saja. Dia juga dijelaskan alat yang ***kur baik ketinggian dan azimut, dia yang disebut sebagai instrumen topographicall [sic]. Jadi nama awalnya hanya diterapkan ke azimut instrumen dan hanya kemudian menjadi terkait dengan instrumen altazimuth. 1728 membandingkannya dengan ensiklopedi “graphometer” menjadi “setengah theodolit”. Bahkan sebagai sebagai akhir abad ke-19, dengan alat untuk mengukur sudut horisontal hanya disebut sederhana alat survey theodolitedan instrumen altazimuth, yang biasa teodolit.

Instrumen pertama lebih seperti alat survey theodolite benar adalah kemungkinan yang dibangun oleh Joshua Habermel (de: Erasmus Habermehl) di Jerman pada 1576, lengkap dengan kompas dan tripod.

Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh lingkaran di sayap vertikal dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering setengah lingkaran. Alidade pada sebuah dasar yang digunakan untuk melihat obyek untuk pengukuran sudut horisontal, dan yang kedua alidade telah terpasang pada vertikal setengah lingkaran. Nanti satu instrumen telah alidade pada vertikal setengah lingkaran dan setengah lingkaran keseluruhan telah terpasang sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan sudut horisontal secara langsung. Pada akhirnya, sederhana, buka-mata alidade diganti dengan pengamatan teleskop. Ini pertama kali dilakukan oleh Jonathan Sisson pada 1725.

Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787 dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang terkenal, yang dia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri.

My Favorites

buku tamu

Followers