Saturday, December 29, 2012

Kerangka Kontrol Horizontal (Metode Pengukuran Poligon)

Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dengan yang lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon).
 
 Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat planimetris (x,y) titik-titik pengukuran.
Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal (KDH) :
a. Metode titik tunggal
b. Pengikatan kemuka
c. Pengikatan kebelakang
Pengikatan kebelakang di bagi dua metode:
a. Metode collins
b. Metode cassini
c. Metode titik banyak
Banyak titik di bagi lima metode :
a. Metode poligon
b. Metode triangulasi
c. Metode trilaterasi
d. Metode triangulterasi
e. Metode kuadrilateral
Pengukuran polygon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan titik diantara beberapa metode penentuan titik yang lain. Berdasarkan bentuknya polygon dapat dibagi dalam dua bagian, diantaranya:
1. Polygon berdasarkan visualnya, macamnya adalah :
a. Polygon tertutup
 

Pada poligon tertutup :
- Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.
- Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar daripada ketelitian letak titik awal.
- Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu pertimbangan yang sangat penting.
- Titik sudut yang pertama = titik sudut yang terakhir.
Poligon tertutup biasanya dipergunakan untuk :
- Pengukuran titik kontur.
- Bangunan sipil terpusat.
- Waduk.
- Bendungan.
- Kampus UPI.
- Pemukiman.
- Jembatan (karena diisolir dari 1 tempat).
- Kepemilikan tanah.
- Topografi kerangka.
b. Polygon terbuka
 
(secara geometris dan matematis), terdiri atas serangkaian garis yang berhubungantetapi tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik dengan ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak sama dengan titik terakhir.
Poligon terbuka biasanya digunakan untuk :
- Jalur lintas / jalan raya.
- Saluran irigasi.
- Kabel listrik tegangan tinggi.
- Kabel TELKOM.
- Jalan kereta api.
c. Polygon bercabang
Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Poligon terikat sempurna
Dikatakan poligon terikat sempurna, apabila :
- Sudut awal dan sudut akhir diketahui besarnya sehingga terjadi hubungan antara sudut awal dengan sudut akhir.
- Adanya absis dan ordinat titik awal atau akhir.
- Koordinat awal dan koordinat akhir diketahui.
2. Poligon terikat sebagian.
Dikatakan poligon terikat sebagian, apabila :
- Hanya diikat oleh koordinat saja atau sudut saja.
- Terikat sudut dengan koordinat akhir tidak diketahui.
3. Poligon tidak terikat
Dikatakan poligon tidak terikat, apabila :
- Hanya ada titik awal, azimuth awal, dan jarak. Sedangkan tidak diketahui koordinatnya.
- Tidak terikat koordinat dan tidak terikat sudut.
Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:
- Polygon terikat sempurna
- Polygon terikat sebagian
- Polygon tidak terikat
Untuk mendapatkan nilai sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar serta jarak-jarak mendatar antara titik-titik polygon diperoleh atau diukur dari lapangan menggunakan alat pengukur sudut dan pengukur jarak yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi.
Pengolahan data polygon dikontrol terhadap sudut-sudut dalam atau luar polygon dan dikontrol terhadap koordinat baik absis maupun ordinat. Pengolahan data polygon dimulai dengan menghitung sudut awal dan sudut akhir dari titik-titik ikat polygon. kontrol sudut polygon diawali terlebih dahulu dilakukan yaitu untuk memperoleh koreksi sudut polygon dengan cara mengontroljumlah sudut polygon terhadap pengurangan sudut akhir dengan sudut awal polygon. Koreksi sudut polygon yang diperoleh kemudian dibagi secara merata tanpa bobot terhadap sudut-sudut polygon hasil pengukuran dan pengamatan di lapangan.
Sudut-sudut jurusan titik polygon terhadap titik polygon berikutnya mengacu terhadap sudut awal polygon dijumlahkan terhadap sudut polygon yang dikoreksi. Kontrol Koordinat berbeda dengan kontrol sudut yaitu koordinat akhir dan awal dikurangi serta dibandingkan terhadap jumlah proyeksinya terhadap absis dan ordinat. Koreksi absis dan ordinat akan diperoleh dan dibandingkan dengan mempertimbangkan bobot kepada masing-masin titik polygon. Bobot koreksi didekati dengan cara perbandingan jarak pada suatu ruas garis terhadap jarak total polygon dari awal sampai dengan akhir pengukuran.

Jenis-jenis Poligon
Berdasarkan bentuknya poligon dibagi dalam dua bagian, diantaranya :
Jenis Poligon secara Visual :
A. Poligon Tertutup
Polygon tertutup ialah poligon yang bermula dan berakhir pada satu titik yang sama. Poligon tertutup sering disebut poligon kring (kring poligon). Ditinjau dari segi pengkatannya (azimut dan koordinat), terdapat beberapa variasi seperti :
a) Tanpa ikatan
b) Terikat hanya azimut
c) Terikat hanya koordinat
d) Terikat azimut dan koordinat
Keuntungan dari poligon tertutup yaitu, walaupun tidak ada ikatan sama sekali, namun koreksi sudut dapat dicari dengan adanya sifat poligon tertutup yang jumlah sudut dalamnya sama dengan (n-2) 1000. Selain itu, terdapat pula koreksi koordinat dengan adanya konsekuensi logis dari bentuk geometrisnya bahwa jumlah selisih absis dan jumlah selisih ordinat sama dengan nol.
Keuntungan inilah yang menyebabkan orang senang bentuk polygon tertutup. Satu-satunya kelemahan polygon tertutup yang sangat menonjol ialah bahwa bila ada kesalahan yang proporsional dengan jarak (salah satu salah sistematis) tidak akan ketahuan, dengan kata lain walaupun ada kesalahan tersebut, namun polygon tertutup itu kelihatan baik juga. Jarak-jarak yang diukur secara elektronis sangat mudah dihinggapi kesalahan seperti itu, yaitu kalau ada kesalahan frekuensi gelombang.
Kelemahan poligon tertutup yaitu, bila ada kesalahan yang proporsional dengan jarak (salah satu salah sistematis) tidak akan ketahuan. Dengan kata lain, walaupun ada kesalahan, namun poligon tertutup kelihatan baik juga. Jarak-jarak yang diukur secara elektronis sangat mudah dihinggapi kesalahan seperti kesalahan frekuensi gelombang.
Pada Poligon Tertutup :
· Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.
Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar daripada ketelitian letak titik awal.
B. Poligon Terbuka
Yang dimaksud dengan polygon terbuka ialah polygon yang titik awal dan titik akhirnya merupakan titik yang berlainan (bukan satu titik yang sama). Polygon terbuka ini dapat kita bagi lebih lanjut berdasarkan peningkatan pada titik-titik (kedua titik ujungnya). Ada dua macam peningkatan untuk polygon terbuka ini yaitu :
- Peningkatan azimut
- Peningkatan koordinat
Berdasarkan peningkatan-peningkatan itu, maka polygon terbuka dapat dibagi lebih lanjut menjadi : 1. Tanpa ikatan sama sekali,
2. Pada salah satu ujung yang lain tanpa ikatan sama sekali,
3. Pada salah satu ujungnya terikat azimut saja, sedangkan pada ujung yang lain tanpa ikatan sama sekali,
4. Pada salah satu ujungnya terikat azimut dan koordinat, sedangkan pada ujung yang lain tanpa ikatan sama sekali,
5. Pada kedua ujungnya masing-masing terikat azimuth,
6. Pada salah satu ujungnya terikat koordinat, sedangkan ujung yang lain terikat azimuth
Pada kedua ujungnya masing-masing terikat koordinat ,
7. Pada salah satu ujungnya terikat azimut dan koordinat, sedangkan ujung yang lain terikat azimut saja,
8. Pada salah satu ujungnya terikat azimut dan koordinat, sedangkan ujung yang lain terikat koordinat
9. Pada kedua ujungnya masing-masing terikat baik azimut maupun koordinat.
10. Pada kedua ujungnya masing-masing terikat baik azimut maupun koordinat.

Tutorial Setting base menggunakan modemVPN

Setting base di Kantor Pertanahan yang menggunakan modem VPN

Menggunakan Receiver Sigma JAVAD Peralatan dan Software yang dibutuhkan adalah : 1. Receiver SIGMA G3T
2. Kabel usb sigma
3. Kabel Ethernet Sigma
4. Kabel lan
5. Laptop atau computer 6. Software TriVu, NetHub dan driver usb sigma Langkahnya meliputi 2 hal, pertama seting IP receiver, kedua seting TCPO. A. SETING IP RECEIVER 1. Nyalakan sigma. 2. Koneksikan kabel usb sigma dengan komputer, maka computer akan meminta drivernya. Jika computer tidak meminta, maka kita perlu meng-update driver usb sigma tersebut via device manager. 1.a install driver usb sigma Jika usb sudah dihubungkan ke computer, otomatis computer akan meminta driver.
Pilih file driver yang sudah didownload, klik ok, sehingga muncul sbb :
Pilih continue anyway, klik finish
1.b Update driver di device manager Pilih start – klik kanan, pilih properties Pada system properties, pilih hardware
Pada port USB, Klik kanan GNNS receiver, klik update driver
Langkah berikutnya sama dengan point 1.a 3. Buka Software Trivu 4. Bila port usb sudah terhubung maka akan muncul port usb pada koneksi TriVu
5. Pilih oke untuk masuk ke TriVu 6. Pada menu TriVu, Pilih configuration – receiver
7. Pada menu config, pilih ports – Ethernet
8. Masukkan IP Address, IP Mask, dan gateway yang diminta. Masukkan juga network password. 9. Pilih save – OK, lalu pilih Exit, maka TriVu akan kembali ke Menu utama. 10. Receiver harus diRESET. Pilih menu Tools – Reset Receiver. Maka LED receiver akan blinking beberapa detik, sampai terkoneksi kembali dengan TriVu.
11. Langkah 9 adalah langkah terakhir, lakukan disconnect Receiver dengan TriVu : pada menu utama pilih File – Disconnect 12. Lakukan Tes koneksi (ping) : - Buka command prompt (cmd) - Hubungkan receiver sigma –kabel Ethernet sigma – kabel lan – komputer - Ketik ping(IP receiver yang telah diseting)
- Harus ada replay seperti dibawah ini :
- Jika sudah seperti diatas, maka masuk ke langkah B (seting TCPS - Tapi Jika tidak ada reply, maka cek kembali setingan yang sudah dibuat. B. SETING TCPO (DENGAN FORMAT KOREKSI RTCM 3.0 GGD) 1. Nyalakan receiver sigma 2. Hubungkan receiver sigma – kabel Ethernet sigma – kabel lan – komputer 3. Buka Software NetHub 4. Pilih menu Hub Connection, pilih connect ke TCP, masukkan IP Address, port, dan password sesuai dengan setingan pada TriVu
5. Klik OK, lalu centang koneksinya, klik OK 6. Maka, pada menu receiver muncul receiver sigma
7. Kita akan mengubah port TCPO (a s.d F) menjadi 5000 s.d 5004. 8. Pilih menu parameter – ports - TCPO
9. Isikan scrip set,/par/net/tcpo/port,5000 pilih send. Lalu klik Refresh.
10. Maka port yang semula 8000-8004 menjadi 5000-5004 TCPO a 5000 ; TCPO b 5001 ; TCPO c 5002 ; TCPO d 5003 ; TCPO e 5004. 11. Pada TCPO b 5001 pilih RTK RTCM3 GGD full pada output.
12. Artinya, Sigma sudah kita seting mengeluarkan koreksi RTK RTCM3 GGD full melalui TCPO b dengan port 5001. 13. Disconnect NetHub Cek output RTK RTCM3 GGD full menggunakan Hyperteminal : 1.Buka software Hyperterminal 2.Muncul jendela Hyperterminal, pada new connection, beri nama apa saja, pilih OK
3.Pada Connect using Pilih TCP/IP (Winsock), masukkan Host address dengan IP receiver, port number 5001
4.Pilih OK, maka akan keluar kode kode data (binary data) yang terus menerus, yang menandakan koreksi RTK RTCM3 GGD full sudah berhasil dikeluarkan dari sigma

My Favorites

buku tamu

Followers