Saturday, December 11, 2010

Detil Measurement

DETAIL MEASUREMENT


Peta merupakan penyajian gambaran objek atau fenomena (kondisi real) yang ada di permukaan bumi yang diproyeksikan pada bidang datar, dengan skala yang tertentu.
Untuk area yang luas, maka kelengkungan bumi harus diperhatikan, untuk itu diperlukan sistem proyeksi.
Sistem proyeksi akan “memaksa” bumi yang kondisinya berupa ellipsoid yang tidak teratur itu, menjadi sebuah bidang datar.
Tetapi untuk area yang hanya memiliki cakupan sempit, bumi bisa diasumsikan sebagai bidang datar.
Untuk dapat melakukan penggambaran objek atau fenomena diatas permukaan bumi, maka mutlak diperlukan pengukuran lapangan.
Pengukuran dilakukan dengan mempertimbangkan skala penyajian, yang juga menunjukkan tingkat kedetilan peta

Jenis-jenis Peta
Planimetric Maps
Hypsometric Maps
Topographic Maps

Planimetric Maps
- Hanya menyajikan kenampakan posisi horisontal dari objek
- Tidak menampilkan informasi dan kondisi topografisnya
- Menampilkan jarak-jarak horisontal yang sangat akurat
- Penyajiannya hanya pada bidang datar

Hypsometric Maps

- Menyajikan kondisi landscape atau relief suatu area pada permukaan bumi
- Biasanya disajikan dalam bentuk: Contours, Shading, Hachures, 3-D Grids

Topographic Maps
Merupakan gabungan dari elemen Planimetric and Hypsometric maps

Misleading and Confusing
1. Cakupan area sempit - skala besar - ketelitian tinggi - nilai toleransi kecil

2. Cakupan area luas - skala kecil - ketelitian rendah - nilai toleransi besar

Detail measurement by Tape
Dalam pengukuran detil dengan menggunakan pita ukur, secara umum tahapan yang dikerjakan sama dengan pengukuran detil dengan menggunakan instrumen yang lain (GPS, TS, Theodolite).
- Survey pendahuluan
- Pembuatan Sketsa area yang akan dipetakan
- Desain titik kontrol pemetaan
- Pengukuran titik kontrol pemetaan
- Pengukuran detil yang akan dipetakan
- Pencatatan data hasil pengukuran
- Editing dan lay-outing peta hasil

No comments:

Post a Comment

My Favorites

buku tamu

Followers