Thursday, December 31, 2009

Metode penentuan posisi dengan GPS

Metode-metode penentuan posisi dengan GPS


-Pada prinsipnya ada 2 metode penentuan posisi, yaitu penentuan posisi secara absolut (absolut positioning) dan penentuan posisi secara diferensial
-Penentuan posisi absolut adalah penentuan posisi secara mandiri,artinya posisi titik tersebut langsung diturunkan dari posisi satelit
-Penentuan posisi secara diferensial antara lain :
*Statik
*Rapid Statik
*Radial
*Stop and Go
*Kinematik
*Real Time Kinematik (RTK)

Penentuan Posisi Secara DEFERENSIAL

- Yang diukur adalah jarak antar 2 ataulebih titik pengamatan. Jarak antara 2 titik pengamatan (stasiun) sering disebut garis basis atau BASE LINE

-
Metode pengamatannya bisa dilakukan : Single Difference, Doble Difference atau Tripple difference







Garis Kontur

Garis Kontur
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama terhadap suatu bidang referensi, digambarkan di peta
Tinggi garis kontur ditentukan terhadap muka air laut rata-rata (MSL)
Penggambaran garis kontur di peta untuk menunjukkan (relief) permukaan bumi
Garis kontur tidak pernah berpotongan

Sifat-sifat Kontur
1. Merupakan garis yang kontinyu (SMOOTH), bukan DISKRET
2. Tidak berpotongan
3. Tidak bercabang
4. Tidak bersilangan
5. Jarak antara garis kontur semakin jarang/lebar, Topografi semakin datar
6. Jarak antara garis kontur semakin rapat, Topografi semakin uram/terjal
7. Untuk lembah dan punggung bukit ,bentuk kontur cenderung berbentuk huruf V

Proyeksi Peta

PROYEKSI PETA
Ilmu yang mempelajari hubungan antara besaran-besaran di atas permukaan bumi (bidang cekung) dengan besaran-besaran di atas peta (bidang datar) untuk meredusir distorsi menjadi minimum menggunakan Rumus-rumus matematika tertentu..

*
Bumi adalah bidang lengkung bila digambar dalam bidang datar akan terjadi distorsi atau kesalahan
* Untuk mengurangi distorsi digunakan : 1. Proyeksi peta , 2. membagi permukaan bumi menjadi daerah yang lebih kecil (tidak luas)


Memperkecil distorsi
- Tidak ada peta yang bebas dari distorsi
- Hanya membuat distorsi seminimal mungkin
- Cara memperkecil distorsi dengan cara :
1. Membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian yang tidak begitu luas
2. menggunakan bidang perantara yang dapat didatarkan, seperti Bidang datar, silinder dan kerucut

GPS

SISTEM GPS :
- MEMPUNYAI 3 SEGMEN, Yaitu segmen satelit, segmen sistem kontrol, dan segmen pengguna.
* Segmen Satelit :
21+3 satelit
Periode Orbit 12 jam dengan tinggi orbit 20200 Km
* Segmen Sistem Kontrol
Sinkronisasi waktu
prediksi orbit
Injeksi Data dan monitor kesehatan satelit
* Segmen Pengguna
Mengamati sinyal
menghiung posisi dan kecepatan
Informasi waktu

Sinyal Satelit GPS
Setiap satelit GPS secara kontinyu memancarkan sinar gelombang pada 2 frekuensi L-Band yaitu L1 dan L2
L1 berfrekwensi 157.5042 MHz
L2 berfrekwensi 1227.60 MHz
Sinyal L1 membawa 2 buah kode Biner : p-Code dan C/A Code

Sinyal dan data pengamatan
- Sinyal untuk sumber informasi mengenai : posisi satelit, jarak ke satelit dan waktu
- Data satelit GPS : Code (C/A) DAN p),gelombang pembawa L1 dan L2,NAVIGATION MESESY
GE

Wednesday, December 30, 2009

System Information Geografis

Kubus data

Kubus data adalah representasi multidimensi dari data, bersama dengan seluruh jumlah kemungkinan Dengan seluruh jumlah kemungkinan, yaitu sekumpulan kemungkinan yang dihasilkan dari proses pemilihan subset dari dimensi-dimensi dan menjumlahkan seluruh dimensi yang tersisa.
Sebagai contoh, jjika kita memilih dimensi tipe spesies dari data Iris dan menjumlahkan seluruh dimensi yang lain, hasilnya adalah masukan/entry satu dimensi dengan tiga masukan/entry, dimana masing-masing akan terdapat jumlah bunga dari masing-masing jenis .
Data tersebut dapat dinyatakan dalam array 3 dimensi seperti pada gambar di samping Terdapat 3 aggregat twodimensional (3 choose 2) 3 aggregat one-dimensional dan 1 aggregat zero-dimensional (total seluruhnya)

Suatu kubus data seperti Sales
memungkinkan data untuk dimodelkan dan dilihat dari banyak dimensi
– Dimensi tabel, seperti item (item_name, brand, type), atau time(day,
week, month, quarter, year)
– Tabel fakta memuat ukuran (seperti dollars_sold) dan kunci untuk setiap
dimensi tabel terkait
Membangun data
Perlu pandangan luas untuk antisipasi penggunaan warehouse
Design harus mendukung ad-hoc querying, yaitu mengakses data dengan kombinasi nilai apa saja untuk atribut dalam tabel dimensi atau tabel fakta.
Akuisisi data
Data diekstrak dari sumber yang banyak dan heterogen
Data harus diformat untuk konsistensi dalam
Data harus bersih untuk memastikan validitas
Data harus bisa masuk dalam model data
Data harus dimuat dalam warehouse
Akuisisi data 2
Seberapa up-to-date datanya?
Bisakah warehouse ini off-line, dan berapa lama?
Apa saja independensi datanya?
Berapa kapasitas storage?
Apa saja persyaratan distribusi (seperti replikasi dan partitioning)?
Berapa waktu loadingnya (termasuk pembersihan, formatting, copying, transmitting dan overhead seperti pembangunan index)
Fungsi Umum Data
Data warehouse ada untuk memfasilitasi queri ad hoc yang terjadi sering dan kompleks. Untuk itu, data warehouse harus menyediakan dukungan query yang lebih efisien
Roll-up: data dirangkum dengan generalisasi
Dril-down: meningkatkan tingkat detail
Pivot: lintas tabulasi (juga disebut rotasi)
Potong dan iris: melakukan operasi proyeksi terhadap dimensi
Sorting: data diurut berdasarkan nilai ordinal
Selection: data tersedia dalam nilai atau range
Derived attributes: atribut dihitung oleh operasi dalam nilai yang disimpan atau turunan
Data spasial yang umum kita gunakan selama ini adalah point, line, dan polygon dimana bentuk feature tersebut merupakan bentuk feature data yang bisa ditampung oleh data spasial dengan format shapefile (*.shp) yang sering kita gunakan. Dengan format data spasial baru yang diusung oleh ArcGIS yaitu geodatabase (*.mdb dan *.gdb), data spasial yang dapat ditampung tidak lagi hanya berupa data spasial 2D, tetapi data spasial di dalamnya dapat berupa data spasial 3D. Bentuk feature data spasial 3D ini adalah multipatch features. Data spasial 3D di sini merupakan obyek-obyek 3D seperti bangunan, gedung, pohon, kendaraan, dan lain sebagainya. Sehingga nantinya hasil dari pemetaan detil bisa berupa peta detil 3D.
Header Citra
Header bitmap : bagaimanadata bitmap dikodekandandisimpan, mis. ukurancitra, resolusi, jumlahwarnayang digunakan, dll.
Informasipalet dinyatakandalamtabelyang terdiridari3 field: Red, Green, Blue.
Data bitmap disusunterbalikdaribawahkeatasdalambentukmatriksberukuranHeight x Width.
Contoh :



R G B
1 22 44 24
2 10 12 17
3 44 78 18

2 2 1 1 1 1 3 5

Sunday, December 6, 2009

Final Fantasi

SIG

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
1.Konser Dasar
SIG telah berevolusi dari abad-ke-abad kelahiran hingga perkembangan ilmu-ilmu Geodesi1, Geografi2, dan Kartrografi3. Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang mempresentasikan “real word” (dunia nyata) dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai dengan kebutuhan.
Sejak pertengahan 1970-an, telah dikembang sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup :
a.Pengorganisasian data dan informasi.
b.Menempatkan informasi pada lokasi tertentu.
c.Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi keterhubungan satu sama lainnya (koneksi), beserta analisa-analisa spasial lainnya.
Sebutan umum untuk sistem-sistem yang menangani masalah-masalah di atas adalah SIG, sistem informasi geografis. Dalam beberapa literatur,SIG dipandang sebagai hasil dari perkawinan antara sistem kpmputer untuk bidang Kartografi (CAC) atau sistem komputer untuk bidang perancangan (CAD) dengan teknologi basis data (database).
2.Devinisi
Baik dari jenis-jenis data yang menjadi masukannya maupun dari unsur-unsur pokok yang membentuknya, dapat ditarik beberapa pengertian SIG. Demikian pula dengan devinisinya, hingga saat ini belum ada kesepakatan mengenai devinisi yang baku4. Sebagian besar devinisi yang diberikan didalam berbagai pustaka masih bersifat umum, belum lengkap, tidak presisi, dan bersifat elastik5 sehingga sering kali agak sulit untuk membedakannya dengan sistem-sistem informasi yang masih ‘’serumpun’’ (sebagai contoh seperti yang telah disinggungkan di atas, adalah sistem kartografi yang berbasiskan komputer /spasial). Tidak itu saja, beberapa negara atau institusi sering kali menggunakan beberapa istilah yang berbeda dalam merujuk terminologi SIG.

Terminologi beserta
Sumber
1.
Geographic Information System
Terminologi dari Amerika Serikat
2.
Geographical Information System
Terminologi dari Eropa
3.
Geomatique
Terminologi dari Kanada
4.
Georelational Information System
Terminologi yang berbasiskan teknologi
5.
Natural Resources Information System
Terminologi yang berbasiskan disiplin ilmu
6.
Geoscience or Geological Information System
Terminologi yang berbasiskan disiplin ilmu
7.
Spatial Information System
Terminologi (turunan) non geografi
8.
Spatial Data Analysis System
Terminologi berdasarkan sistemnya
Definisi SIG selalu berkembang, bertambah, dan bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar. Berikut merupakan sebagian kecil dari definisi-definisi SIG yang telah beredar di berbagai pustaka :
a.SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa, dan mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi [Rice20].
b.SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptif) dengan akurasi kartografi [Basic20].
c.SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi [Demers97]
d.SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil,yang dirancang secara efisien untuk memperoleh,menyimpan mengupdate, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi [Esri90].
e.SIG adalah teknologi informasi yang dapat menganalisa, menyimpan, dan menampilkan baik data spasial maupun non spasial.SIG mengkombinasikan kekuatan perangkat lunak basisdata relasional dan paket perangkat lunak CAD [Guo20].
f.SIG adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat geografi. Dengan kata lain, SIG merupakan sistem basis data dengan kemampuan-kemampuan khusus dalam menangani data yang tereferensi secara spasial, selain merupakan sekumpulan operasi-operasi yang dikenakan terhadap data tersebut [Star90].
3.Subsistem SIG
Jika definisi-definisi di atas diperhatikan, maka SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem6 berikut :
a.Data input7 subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya kedalam format yang digunakan oleh SIG.
b.Data Output8 subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik, peta, dan lain-lain.
c.Data management9 subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit.
d.Data Manipulation & Analysis subsistem ini menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.

My Favorites

buku tamu

Followers